ILMU SAINS DALAM KITAB HINDU
KEUNGGULAN HINDU DALAM SAINS MODERN
DENGAN VEDA BISA BIRSINERGI
Wahai manusia, seperti kapal yang
dibuat oleh para ahli untuk mudah menyebrangi lautan demikan pula buatlah
dengan angin dan energi sehingga mampu melewati jalan dengan kapal dan pesawat
tersebut, Oleh karena itu ciptakanlah beraneka jenis lalu lintas udara dan
laut, sehingga mampu mengunjungi satu tempat ke tempat yang lain. ( Rgveda 1.46.7 )
• Sains dan Tekologi dalam Veda.
Yang terpenting adalah ajaran-ajaran
dalam agama Hindu bisa diterima oleh logika kita sebagai manusia yang memiliki
akal untuk menimangnya. Janganlah kita langsung percaya begitu saja dengan isi
kitab sebelum kita dapat mengupasnya menjadi hal yang masuk akal dan bisa
diterima oleh akal sehat kita. Apa yang dikatakan oleh agama harus bisa bertemu
dengan pembuktian-pembuktian empiris ilmu pengetahuan, sebab agama diperuntukan
bagi orang yang masih hidup. Dengan demikian, ajaran agama harus sejalan dengan
dunia nyata. Hal ini sesuai dengan nasehat Sang Budha yang menyatakan bahwa “kita
tidak boleh membabi buta dalam meyakini naskah-naskah kuno”. Segala yang
ada harus ditelaah. Kitab suci Veda juga mengamanatkan, “ Walau seribu Veda
mengatakan bahwa api itu dingin, janganlah dipercaya!”.
Sebagai alat untuk mencari kebenaran, sains dan Weda semestinya menuju kebenaran yang sama. Sudah seharusnya sains menjadi jalan setapak menuju pecerahan. Namun tidak ada gunanya kita mempelajari ilmu sains jika kita semakin tidak mengerti akan diri kita sendiri. Upaya untuk menyingkap kebenaran ilmiah dikenal dengan nama metode ilmiah, yang dalam ajaran Hindu dikenal sebagai Tri Premana, yaitu : agama ( sastra) premana ( kesaksian orang lain), anumana premana (penalaran) dan pratyaksa premana (pengamatan langsung). Kerangka berfikir dalam metode ilmiah tersebut merupakan rangkean proses logika-hipotetika-verifikasi.
Pustaka suci Regveda mengamanatkan agar ilmu pengetahuan disebarluaskan sebagaimana halnya cahaya yang menyebar kesegala arah. Seloka pertama dalam Sarasamuscaya menyebutkan “ dharma carte ca kame ca moksa ca bharatasabha, yadiasti tadanyatra yannehasti an tat kvacit.” Artinya segala ajaran tentang caturwaga ( dharma , Harta, Kama dan Moksa), baik sumber, uraian, arti maupun tafsirannya, semua ada di sini. Singkatnya, segala yang ada disini akan terdapat dalam sastra lain, tetapi yang tidak ada disini tidak akan pernah ada dalam sastra lain.
Sebagai alat untuk mencari kebenaran, sains dan Weda semestinya menuju kebenaran yang sama. Sudah seharusnya sains menjadi jalan setapak menuju pecerahan. Namun tidak ada gunanya kita mempelajari ilmu sains jika kita semakin tidak mengerti akan diri kita sendiri. Upaya untuk menyingkap kebenaran ilmiah dikenal dengan nama metode ilmiah, yang dalam ajaran Hindu dikenal sebagai Tri Premana, yaitu : agama ( sastra) premana ( kesaksian orang lain), anumana premana (penalaran) dan pratyaksa premana (pengamatan langsung). Kerangka berfikir dalam metode ilmiah tersebut merupakan rangkean proses logika-hipotetika-verifikasi.
Pustaka suci Regveda mengamanatkan agar ilmu pengetahuan disebarluaskan sebagaimana halnya cahaya yang menyebar kesegala arah. Seloka pertama dalam Sarasamuscaya menyebutkan “ dharma carte ca kame ca moksa ca bharatasabha, yadiasti tadanyatra yannehasti an tat kvacit.” Artinya segala ajaran tentang caturwaga ( dharma , Harta, Kama dan Moksa), baik sumber, uraian, arti maupun tafsirannya, semua ada di sini. Singkatnya, segala yang ada disini akan terdapat dalam sastra lain, tetapi yang tidak ada disini tidak akan pernah ada dalam sastra lain.
Dr.K. Walker mengatakan ; Pada
suatu saat Veda itu adalah Agama, pada saat lainnya adalah fisafat, dan saat
lainnya lagi adalah merupakan ilmu sains. Tentu pernyataan tersebut bukan
isapan jempol belaka, tetapi didasarkan atas bukti-bukti yang argumentative
ilmiah. Pendapat Prof.Dr.D.C Morgan yang sangat mengagumi sifat ilmiah Veda.
Sebagai contoh, matematika yang rasanya tidak mungkin terdapat dalam kitab suci
agama, ternyata terpendam dalam kitab suci Veda. Ia mengatakan “ Pencapaian
tertinggi dan terjauh dari matematika barat modern, masih belum membawa dunia
Barat ke ambang matematika Veda, pada zaman India Kuno. Gerald Head juga
mengatakan “ Vedanta merupakan keterangan yang sangat alamiah tentang
hukum-hukum yang mengatur alam semesta.” Keagungan Veda juga disampaikan
oleh Annie Besant, wanita Inggris pemimpin masyarakat theosofi mengatakan “
setelah lebih dari 40 tahun mempelajari agama-agama besar dunia saya mendapat
kesimpulan bahwa tidak ada pustaka suci yang sesempurna, seilmiah, sefilosofis
dan sespiritual Veda”.
BIDANG FISIKA
Apam rasam udvayasam surye santam
samahitam, apam rasasya yo rasah (Yajurveda IX :3).
Intisari yang paling halus yang membentuk air ada di matahari.
Intisari yang paling halus yang membentuk air ada di matahari.
Penjelasan : Matahari sesungguhnya
adalah bola gas yang berpijar, dengan komponen utama gas hindrogen dan helium.
Hidrogen (H2) dapat bereaksi dengan oksigen (O2) menghasilkan air (H2O).
Reaksinya 2H2(g) + O2 (g)a 2 H2O(l).
* Somena aditya balinah (
Atharvaveda XIV.1.2).
Matahari menghasilkan energi dari
soma ( hiderogen).
Penjelasan : Di Matahari secara
terus menerus terjadi reaksi fusi ( penggabungan) inti-inti atom hydrogen
menjadi inti atom helium. Reaksi tersebut disertai dengan pelepasan energi yang
sangat besar.
* Susunah suryarasmis
candrama-gandharvah ( Yajurveda XVIII.40).
Sinar matahari yang disebut susumna,
menerangi bulan.
Penjelasan : Bulan merupakan pengiring
( satelit) bagi bumi. Permukaan bulan terdiri atas bebatuan yang dapat
memantulkan cahaya matahari, termasuk diantranya ke bumi.
Ava divas tarayanti, sapta suryasya
rasmayah, apah samudriya dharah
( Atharvaveda VIII.107.1).
Matahari dengan tujuh warna cahayanya menyebabkan terjadinya penguapan air laut yang selanjutnya menjadi hujan.
Matahari dengan tujuh warna cahayanya menyebabkan terjadinya penguapan air laut yang selanjutnya menjadi hujan.
Penjelasan : penguraian cahaya putih
dari matahari dengan prisma kaca, air hujan, atau busa sabun menghasilkan tujuh
warna cahaya yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Warna
itu sangat indah sebagaimana terlihat pada warna pelangi. Siklus air di alam
ditopang oleh sinar matahari. Uap air yang terbentuk dibawa oleh angin menjadi
awan, selanjutnya menebal menjadi mendung. Kemudian ketika mencapai titik kondensasi,
maka terjadilah hujan.
Suryasyamrasmayah para patanti
asumat (Atarvaveda VI. 105.3).
Sinar matahari terpancar dengan
dengan kecepatan sangat tinggi.
Penjelasan : kecepatan cahaya
matahari adalah 2,99793 x 108 m/ det.
BIDANG KIMIA
Dharayanta adityaso jagat stha ( Regveda II.27.4)
Sinar matahari menopang seluruh alam
semesta.
Penjelasan : Sinar matahari menopang
melalui energi radiasi yang dikandungnya. Sebagai contoh , Bumi menerima supply
energi dari matahari sebesar 1,73 x 1017 joule per detik. Energi sebesar itu
hanya seperlima puluh milyar dari seluruh energi yang dipancarkan matahari.
Mengingat demikian pentingnya energi matahari , maka matahari disebut sebagai
sumber energi pertama dan utama bagi kehidupan di Bumi.
Agnisomau bibhrati apa it tah ( Atharvaveda III.13.5)
Air terbentuk dari Agni ( oksigen )
dan soma ( hidrogen)
Aditer dakso ajayata, daksad
u-aditih pari ( Rgveda II.72.4).
Dari Aditi (materi) asalnya daksa
(energi) , sebaliknya energi berasal dari materi. Penjelasan: DR. Albert
Einstein menemukan hubungan antara materi dan energi dengan persamaan , E =
m.c2. Dalam hal ini, E = energi (joule) , m = masa yang berubah menjadi energi
(kg), dan c = kecepatan cahaya ( 2,99793 x 108 m/det).
BIDANG BIOLOGI
Mahad brahma, yena prananti virudhah ( Atharvaveda I.32.1)
Terdapat jiwa di dalam
tumbuh-tumbuhan. Mereka bernafas dan tumbuh karena jiwa itu.
Penjelasan: Percobaan dengan bunga
Marigold di Universitas Chulalangkorn, Bangkok, pada tahun 1969, membuktikan
bahwa bunga yang dirawat dengan cinta kasih tumbuh lebih subur dibandingkan
yang tanpa cinta kasih. Hal yang sejenis juga dilakukan dengan memakai musik
keras dan lembut. Selanjutnya, percobaan komunikasi yang bersifat melindungi,
oleh Burbank ( seorang ahli botani), dapat mengubah pohon kaktus menjadi tida
berduri. Semua itu membuktikan , bahwa di dalam tumbuhan juga terdapat jiwa.
Adhuksat pipyusim isam urjam,
suryasya sapta rasmibhih ( Rgveda
VIII. 72.16).
Tumbuh-tumbuhan memperoleh energi
dari cahaya matahari.
Penjelasan : Tumbuhan dapat mengubah
air dan gas karbondioksida menjadi gula dan gas oksigen dengan adanya zat hijau
daun (klorofil) dan bantuan sinar matahari ( sinar biru dan sinar merah). Hal
tersebut terjadi melalui proses fotosintesis.
Tam it samanam vaninas ca virudho-antarvatis
ca suvate ca vivaha ( Samaveda 1824)
Tumbuh-tumbuhan memancarkan udara
vital yang dinamakan samana ( oksigen) secara teratur.
Penjelasannya : Oksigen (O2)
merupakan hasil samping reaksi fotosintesis yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan, termasuk untuk pernafasan.
BIDANG MATEMATIKA
Om Kham brahma ( Yajurveda XI.17)
Tuhan Yang MAha Esa adalah nol (
tidak terbatas).
Kalaya te krinani, khustaya ,
saphena, pada. ( Maitrayani Samitha 3.7.7)
Beberapa pecahan yang digunakan
meliputi kala (1/16), kustha (1/12), sapha (1/8), dan pada (1/4).
BIDANG LINGKUNGAN
Sarvo vai tatra gaur-asvah purusah
pasuh, yatredam brahma kriyate paridhir jivanaya kam ( Atharvaveda VIII.2.25)
Sipapun apakah umat manusia ataukah
binatang, hidup dengan selamat, dimana kebersihan atmosfir dipelihara dengan
segala cara untuk tujuan hidup.
Ugra ya visa-dhusanih osadhih (Atharvaveda VIII.7.10)
Tumbuh-tumbuhan menghancurkan
pengaruh atmosfir yang beracun.
Virudho vaisvadevir-ugrah
purusajivanih (Atharvaveda VIII.7.4)
Tumbuh-tumbuhan memiliki sifat para
dewa, mereka adalah para juru selamat kemanusiaan. Penjelasan : banyak
tumbuh-tumbuhan memiliki kasiat obat yang dapat menyembuhkan.
Agnis tigmena socisa, yasad visvam
nya trinam (Yajurveda XVII. 16)
Api menghentikn semua pengaruh buruk
pencemaran udaranya dengan nyalanya yang hebat.
Ma-apo himsir, ma-osadhir himsih ( Yajurveda VI.22)
Janganlah mencemari air dan jangan
pula menyakiti atau menebangi pohon.
Dyam ma lekhir,anariksam ma himsih ( Yajurveda V.43)
Jangan mengganggu langit dan mencemari
atmosfir.
Prtivam dramha, prthivim ma himsih (Maitrayani samitha II 8>14))
Selalu berbuat yang dapat
menyuburkan tanah, jangan sekali mencemarinya.
Aham bhumimadadamaryyayaham vstim
dasuse martyaya ahamapo anayam vavasana mama devaso anu etamyan. ( Rgveda :4.26.2)
Aku memberikan bumi kepada
orang-orang baik, hujan serta udara untuk umat manusia, wahai para bijaksana,
datanglah kepada-Ku dengan keinginan yang penuh.
Yam raksantyasvapana visvadanim deva
bhumim prthivim apramadam sa no madhu priyam duhamatho uksatu varcasa. ( Atharvaveda 12.1.7)
Para dewa pun tanpa tidur, tidak
pernah malas, melindungi bumi yang amat luas, bumi tersebut menyediakan makanan
dan minuman serta memberi kekuatan kepada kita semua.
Asambadham badhyato manavanam yasya
udvatah pravatah samambahu nana virya osadhirya bibharti prthivi nah prathatam
radhyatam nah ( Atharvaveda : 12.1.2 )
Bumi merupakan tempat yang bebas
dari gangguan, tinggi, rendah, datar semuanya untuk umat manusia, bumi memiliki
beraneka kekuatan dan sumber obat-obatan, demikianlah ibu pertiwi memperluas
diri dan mensejahterakan kami.
Ma po mo sadhir himsih ( Yajuveda :6.22)
Jangan mencemari air dan jangan
menebang pohon.
BIDANG PERTANIAN
Tam prthi vainyo-adhok, tam krsim ca
sasyam cadhok ( Atharva-veda VIII.10.24)
Prthi Vainya adalah orang pertama
yang memulai sistem pertanian dan mengolah tanah.
Yunakta sira vi yuga tanota. Krte
yonau vapata –iha bijam (
Atharva-veda III .17.2)
Pergunakanlah bajak dan tempatkan
pasangan sapi padanya. Sebarkan benih di tanah yang sudah dikerjakan.
Te no vyantu varyam, devatra
ksetraradhasah (Rgveda III.8.7)
Semoga pemberian pupuk dapat
meningkatkan hasil panen kami.
Sunasiravimam vacam jusetham yaddivi
cakrathuh payah tenemam sincatam
( Rgveda :4.57.5)
Para petani dengan memahami
pertanian, menyiram tanah dengan bijaksana. Maka dari itu hormatilah para
petani dan siramlah ibu pertiwi dengan sempurna
BIDANG ASTRONOMI
Prajnanaya naksatra-darsam (Yajurveda XXX.10)
Astronomi adalah studi tentang
bintang-bintang dan planet-planet.
Ahoratre pari suryam vasane (Atharvaveda XIII.2.32)
Siang dan malam adalah karena cahaya
matahari
Trimsad dhama vira jati, prati
vastor aha dyubhih (Yajurveda III.8)
Ada 30 muhurta ( satu muhurta = 48
menit) dalam satu hari.
Ahoratratrair vimitam trimsad-angam ( Atharvaveda XIII.3.8)
Satu bulan terdiri dari 30 siang dan
30 malam
Dvadasa pradhayas cakram ekam, trini
nabhayani ka utac-ciketa ( Rgveda
I.164.48)
Ada 12 zodiak dalam satu lingkaran
zodiak dan tiga poros.
Penjelasan : Zodiak itu meliputi :
Mesa (Aries), Vrsa (Taurus), Mithuna (Gemini), Karka (Cancer), Simha (
Leo),Kanya (Virgo) , Tula ( Libra), Vrscika ( Scorpion), Kumbha (Aquarius), dan
Mina (Pisces). Sedangkan yang dimaksud dengan 3 poros adalah tiga musim yaitu :
musim panas,musim hujan dan musim salju.
Citrani sakam divi rocanani
sarisrpani bhuvane javani (
Atharvaveda XIX.7.1)
Semua konstelasi perbintangan yang
bercahya ini berputar sangat kencang.
Avartayat suryo na cakram (Rgveda II,11.20).
Matahari berputar seperti sebuah
roda pada sumbunya.
Ayam gauh prsnir akramid, asadan
mataram purah, pitaram ca prayam svah
( Yajurveda III.6)
Bumi yang berbintik-bintik ini ada
dan berputar di langit seperti seorang ibu. Ia berjalan mengelilingi matahari
sebagaimana seorang ayah.
Penjelasan : Berbeda dengan
kitab-kitab suci rumpun Yahudi ( Yahudi, Kristen dan Islam ) yang menyatakan
bahwa bumi itu datar seperti piring: Kita suci Veda, sesuai dengan kenyataan
menyatakan bahwa bumi itu bulat, sehingga disebut Brahmanda. (Anda = telur atau
bulat). Kitab suci rumpun Yahudi mengatakan bahwa bumi sebagai pusat alam
semesta (geosentris). Pandangan itu telah dibuktikan ketidakbenarannya oleh
Galileo-Galilei, dan gereja baru mengakui kesalahannya hampir 350 tahun
berikutnya, yaitu tahun 1992. Yang cukup menarik pada tahun 1993, Sheik
Abdelazizibn Baaz, pemimpin tertinggi ulama di Arab Saudi mengatakan, “Bumi ini
datar! Siapapun yang menyatakan bumi bundar adalah orang atheis dan karena itu
patut di hukum!”
Yat tva surya svarbhanus tamasa
avidhyad asurah ( Rgveda.V.40.5)
Oh, Hyang Surya, bayangan rembulan
membungkus-Mu dengan kegelapan tebal
Kejadian ini menjelaskan terjadinya
gerhana Matahari.
Sam no grahas candramasah, ayam
adityas ca rahuna ( Atharvaveda XIX.9.10)
Semoga gerhana-gerhana matahari dan
rembulan mendatangkan keuntungan buat kami.
Dalam gerhana-gerhana ini mereka
dibungkus oleh bayangan.
Penjelasan : salah persepsi tentang
bulan yang di caplok oleh raksasa Kala Rahu. Kala =waktu dan raha = gelap. Jadi
Kala Rahu artinya waktu gelap yang terjadi di bumi akibat cahaya matahari
terhalang oleh bulan.
Aksum opacam vitatam, sahasraksam
visuvati ( Atharvaveda IX.3.8)
Katulistiwa adalah Visuvat. Ia
menggenggam ribuan kekuatan yang berkaitan, yang kelihatan seperti jaringan.
Avaksipan arka ulkam iva dyoh ( Regveda X.68.4)
Matahari melemparkan meteor-meteor
itu dari langit.
BIDANG GEOLOGI
Ya apa sarpam vijamana vimrgvari (
Atharvaveda XII.1.37)
Bumi bergerak berrotasi dan
bertranslasi.
Hiranyam ca me, ayas,ca me, syamam
ca me, loham ca me, sisam ca me, trapu ca me (Yajurveda XVIII.13)
Semoga kami mendapatkan logam-logam
berikut yang terkandung di dalam bumi, yaitu emas, besi,tembaga,logam merah (
tembaga, timah hitam, seng dan timah putih.
BIDANG KEDOKTERAN
Atho haridravesu te, harimanam ni
dadhmasi ( Atharvaveda I.22.4)
Haridra (Curcuma longa linn)
menyembukan penyakit kuning. Ia juga menyembuhkan penyakit hati (liver).
Agnim ca visvasambhuvam. Apas ca
visvabhesajih (Rgveda I.23.20).
Api menyembuhkan semua penyakit. Air
menyembuhkan semua penyakit.
Sam vato vatu- arapa apa sridhah ( Rgveda VIII.)
Udara yang segar sangat berpaedah .
Ia menyingkirkan penyakit dan kuman-kuman menular.
Apamivam savita savisat ( Rgveda X.100.8)
Sinar matahari menyingkirkan semua
penyakit.
Visena hanmi te visam (Atharvaveda V.13.4)
Kami menyembuhkan korban gigitan
ular dengan memberikan racun kepadanya.
Sadyo jangham ayasim vispalayani,
dhane hite sartave pratyadhattam
(Rgveda I.116.15)
Dewa Aswin, engkau mengganti kaki
dari besi kepada Vispala, sehingga dia (wanita itu) bisa bergerak di medan
pertempuran.
Reg Veda 10/97/12
Daun-daun obat menembus dan menyebar
ke dalam semua anggota badan dan persendian dari si sakit dan seperti pelerai
(moderator) yang tajam dan kuat menghancurkan penyakit.
Reg Veda 1/23/19
Reg Veda 1/23/19
Engkau orang terpelajar, dapatkan
pengetahuan tentang penyembuhan oleh alam, di bawah air terdapat cairan yang
menyembuhkan penyakit belakang yang fatal. Air mempunyai kekuatan untuk
menyembuhkan semua penyakit, dapatkan pengetahuan dan kekuatan ini bagi
kehidupan yang sehat dan penuh kebaikan
KENAPA KINI DI EROPA SANGAT BANYAK
KUIL -KUIL BARU DIBANGUN ?
Oleh : Arjun Surya Visvadeva Kuntiya
Surya
Orang India disana termasuk mampu,
dan ditopang juga oleh penduduk asli (bule-bule) yang beragama Hindu. Orang
India memiliki kemampuan lebih dalam Iptek dalam urusan ilmu komunikasi jadi
lebih dihargai dan py wibawa.
Hindu cepat berkembang dibarat
karena nilai2 logisnya, yang cocok ma karakter orang barat yang cerdas2.
Siddhanta adalah Kitab suci Hindu
yang mengulas tentang berbagai benda luar angkasa, pergerakan planet, gerhana,
unsur penyusun planet bentuk rotasinya.
Berikut contoh2 penjelasan Kitab
Surya Sidhanta dibandingkan dengan Sains modern
Jarak dari matahari:
Saturnus (Sanaiscara) 1.361.727.000 Km (Veda), 1.427.497.0…00 (sains modern)
JUPITER (BRHASPATI), 757.848.000 Km (Veda), 777.276.000 (Sains Modern)
Mars (Angaraka), 230.193.000 Km (Veda), 227.204.000 (Sains modern)
VENUS (Sukra), 108.371.000 (Veda), 107.623.000 (Sains modern)
MERCURI (Budha) 55.007.000 (Veda), 58.296.000 (Sains modern)
Jumlah hari dalam satu tahun.
SATURNUS ( SANAISCARA) 10.766 (Veda), 10.754 (Sains modern)
JUPITER (BRHASPATI) 4.332 (Veda), 4.333 (Sains modern)
Mars (Angaraka) 687 (Veda), 687 (Sains modern)
Venus (Sukra) 225 (Veda), 225 (Sains modern)
Merkuri (Budha) 88 (Veda), 88 Sains (Veda)
Saturnus (Sanaiscara) 1.361.727.000 Km (Veda), 1.427.497.0…00 (sains modern)
JUPITER (BRHASPATI), 757.848.000 Km (Veda), 777.276.000 (Sains Modern)
Mars (Angaraka), 230.193.000 Km (Veda), 227.204.000 (Sains modern)
VENUS (Sukra), 108.371.000 (Veda), 107.623.000 (Sains modern)
MERCURI (Budha) 55.007.000 (Veda), 58.296.000 (Sains modern)
Jumlah hari dalam satu tahun.
SATURNUS ( SANAISCARA) 10.766 (Veda), 10.754 (Sains modern)
JUPITER (BRHASPATI) 4.332 (Veda), 4.333 (Sains modern)
Mars (Angaraka) 687 (Veda), 687 (Sains modern)
Venus (Sukra) 225 (Veda), 225 (Sains modern)
Merkuri (Budha) 88 (Veda), 88 Sains (Veda)
Charak Samhita
Charaka Samhita yang merupakan karya
ensiklopedis bagian dari Ayurveda yang dibagi menjadi delapan bagian. Bagian
Sutra Sthan memiliki 30 Bab; empat bagian pertama yang ditujukan untuk
pertimbangan-pertimbangan umum kesehatan dan klasifikasi obat. Dalam Sutra
Sthan Obat-obatan dikla…sifikasikan dalam lima puluh kelompok, kategori
masing-masing memiliki sepuluh beberapa obat yang terdaftar di lebih dari dari
satu kategori. Kategori meliputi antara lain, makanan pembuka, pencahar,
anthelmints & obat muntah, anti-tussives, analgesik, antipiretik, sedatif,
tonik jantung (penguat jantung), haematinics, diuretik dll. Bab 27 berkaitan
dengan kualitas dari sejumlah besar konsep diet, obat-obatan, fungsi anggur dan
air. Pada bagian Keenam, Sthan chikitsa atau bagian terapi, terdiri tiga puluh
bab. Bab pertama adalah ditujukan untuk Rasayans seperti persiapan dari jenis
myrobalans, aindra dan mineral yang berbeda. Ini diklaim memberi efek vitalitas
dan perpanjangan hidup yang fantastis. Bab kedua disebut Vajikarans atau bahasa
medisnya aphrodisiacs menggambarkan penggunaan telur, daging, dan jus daging,
testis ikan, burung dalam kasus tertentu.
Seri Kitab Sains Veda
SAMHITA SUSHRUTA
Samhita Sushruta adalah ilmu
pengobatan Veda yang terdiri dari dua bagian, yaitu Purva-tantra dalam lima
bagian dan Uttara-tantra. Mereka bersama-sama meliputi dua bagian, terpisah
dari Salya dan Salakya, dengan spesialisasi khusus seperti obat, pediatri,
geriatri, penyakit telinga…, hidung, tenggorokan dan mata, toksikologi,
aphrodisiacs dan psikiatri. Dengan demikian seluruh isi Samhita, adalah bagian
dari ilmu bedah, Bahkan, dalam teks Sushruta menekankan Samhita sebuah
ensiklopedi untuk mempelajari ilmu medis dengan penekanan khusus pada Salya dan
Salakya. Sutra-sthana, Nidana-sthana, Sarira-sthana, Kalpa-sthana dan
chikitsa-sthana adalah lima kitab dari bagian Purvatantra berisi seratus dua
puluh bab. Agnivesatantra dikenal lebih baik sebagai Samhita Charaka dan
Hridayam Ashtanga dari Vagbhata juga memiliki seratus dua puluh bab.
Nidana-sthana memberikan mahasiswa pengetahuan etiologi, tanda dan gejala
penyakit. Dasar-dasar Embriologi dan anatomi tubuh manusia bersama dengan
instruksi untuk venesection (pemotongan pembuluh darah), posisi pasien untuk
setiap vena, dan perlindungan struktur vital (Marma) yang dibahas dalam
sthana-Sarira. Ini juga termasuk esensi kebidanan. Prinsip-prinsip pengelolaan
kondisi bedah termasuk obstetric darurat tercantum dalam sthana-chikitsa, yang
juga mencakup beberapa bab tentang geriatri dan aphrodisiacs.
Taitriya Upanisad
Taiitiriya Upanisad adalah salah
satu kitab Upanisad ( kitab pelajaran dari seorang guru ke murid) yang kaya
akan ilmu sains biologi, kitab ini membagi bagian luar dari tumbuhan dengan
istilah valka (untuk kulit bagian luar) dan vakala (kulit kayu bagian luar).
Bahkan Brhadaranyaka Upanisad …memberi tahu lebih detail tentang ini dengan
menjelaskan tentang tvak (bagian kulit), mamsa (kuit bagian dalam yang lembut),
asthi (xylem), majja (inti) dan snayu (jaringan antara xylem dan sclerenchyma).
Bahkan Vrksayurveda dari rsi Parasara menjelaskan tentang sistim transportasi
nutrisi dan getah tumbuh-tumbuhan. Semua sistim vaskuler ini diberi nama
sarvastrotamsi (itu yang membantu mengalir). Sistim vaskuler ini dibagi menjadi
dua yaitu syandana dan sirajala yang merupakan xylem dan phloem dalam ilmu
modern yang paling menabjubkan kitab ini juga menjelaskan tentang sel tanaman.
Veda telah menjelaskan teknik
penghasilan benih yang baik. Dalam Veda benih disebut vija, endosperm disebut
sasya dan cothledon vijapatra. Parasara menggunakan istilah vijamatrka itu
untuk cotyledon dan monocotyledonus sebagai ekamatrkavija dan dicotyledonous
sebagai dvimatrkavita. Teknik pengolahan benih dalam Veda disebut ankurodbheda
yang berarti menyebarkan benih kehidupan; ankura berarti menanam benih
Veda sangat banyak mengulas ilmu
yang berhubungan dengan tumbuhan seperti jenis-jenis tumbuhan, karakter
tumbuhan, penyakit yang dapat menjangkiti tumbuhan yang semua diulas dengan
sangat sistimatis dan masuk akal.
Ilmuwan NASA telah membuktikan bahwa
bahasa Sansekerta adalah satu-satunya bahasa yang dapat mengekspresikan setiap
konsdisi yang ada di alam semesta dengan jelas. Dengan struktur bahasa yang
sempurna, Bahasa Sansekerta dapat dan telah digunakan sebagai Bahasa Kecerdasan
Buatan, Artificial Intelligence. Rigg Briggs, seseorang peneliti NASA
menjelaskan bahwa struktur Panini bisa digunakan untuk menciptakan bahasa
tingkat tinggi yang efisien dan sistematis tanpa perlu menggunakan karakter
alfanumerik yang sekarang digunakan dalam semua bahasa tingkat tinggi komputer.
Bahasa tingkat tinggi artinya, bahasa yang menyerupai bahasa manusia dan
merupakan jembatan instruksi manusia dengan mesin (komputer). Bahasa tingkat
tinggi ini berkebalikan dengan bahasa mesin (bahasa tingkat rendah ) pada
komputer yang terdiri atas kombinasi biner :0 dan 1 (open and close positions).
FILSAFAT VEDA BEGITU DIMINATI DI
RUSIA
MOSKOW,RUSIA.
Rusia Academy of Sciences kini
mengajarkan program bahasa Sansekerta dan program berbagai cabang filsafat
Veda. program ini telah dibanjiri peminat di Rusia. Sebuah Buku filsafat Veda
yang dibuat oleh Indologists Rusia, telah diterbitkan dan Komisi Negara Rusia
menyat akan itu buku terbaik tahun 2009.